Karena hikmahnya setelah merasakan bagaimana pahitnya kegagalan, kita akan bersyukur ketika kesuksean kita raih kembali. Ini adalah konsep keseimbangan yang tidak kita sadari. Dengan senantiasa bersyukur ibadah kita akan meningkat, kebaikan pun akan tersebar di muka bumi.
Dalam pandangan manusia pada umumnya untuk meraih kesuksesan dibutuhkan kepintaran, kecerdasan, kerja keras, ulet dan sabar namun apakah kita lupa manusia hanyalah pelaku bukan pengambil keputusan dalam kehidupan. Jangan sampai kita sombong dan lupa diri hingga jatuh bangkrut baru menyadarinya. Meskipun tidak terlambat tapi sebaiknya jangan sia-siakan waktu yang diberikan hingga kesadaran tiba ketika usia sudah renta. Apa yang bisa dilakukan oleh seorang tua renta selain hanya berserah diri meningkatkan kedekatan dengan yang maha kuasa dan istighfar.
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, justru kebalikannya baru saja dimulai kehidupan baru yang lebih baik. Kegagalan dapat menjadi energi, menjadi bahan bakar yang dahsyat untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, melakukan kebaikan dan memberi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan. Terus mengevaluasi diri, meningkatkan kualitas dalam keahlian, kecerdasan dan spiritual. Senantiasa bersyukur dan berserah diri. Insyallah kehidupan yang lebih baik akan datang.
Begitu juga kesuksesan bukanlah hasil akhir dari kerja keras, justru kebalikannya bisa saja baru dimulai babak kegagalan. Kesuksesan dapat menjadi mudharat dan menjadi sesuatu yang tidak bermafat bila kita berlaku sombong dan tidak peduli terhadap sesama. Kesukesan bisa menjadi bahan bakar yang dahsyat yang dapat menghancurkan diri kita. Lupa evaluasi diri, lupa bersyukur, lupa berdoa dan berserah diri hingga kesuksesan yang diraih sama dengan kegagalan yang tidak memberi manfaat pada kehidupan.
Lupakan sementara segala teori manajemen dan bisnis yang berlaku bagi kehidupan bebas tanpa makna, hedonis dan materialistis. Kita kembali kepada tujuan hidup sebagai manusia yang lemah yang tidak memiliki apa-apa kecuali karena atas kehendakNya. Sehebat apapun teori dari manusia selalu berasal dari pengalaman manusia itu sendiri yang tebatas hanya dari masa lalu. Adakah teori bisnis atau manajemen yang lahir dari pengalaman di masa depan? Sehebat apapun manusia tak akan pernah mampu membuat teori dari masa depan kecuali mimpi dan angan-angan..
Namun bukan berarti saya tidak menghargai dan tidak mau belajar dari orang-orang yang sudah sukses, Bukan begitu. Tulisan ini hanya merupakan manifestasi dari perenungan terhadap nilai sebuah kesuksesan. Belajar dan saling menghargai tetaplah harus dilakukan sebagai bagian dari habluminanas, hubungan antar manusia sebagai mahluk sosial. Karena tiada kesuksesan tanpa silaturahmi. Kalau istilah marketing adalah network marketing atau social networking.
Oleh karena itu menurut saya kesuksesan yang sejati adalah bila sebuah kesuksesan sudah memberi manfaat pada kehidupan…
Bila anda ingin memberi pendapat, silahkan jangan sungkan, dengan senang hati saya menerima pendapat anda.
Bila artikel ini bermanfaat untuk anda, silahkan Klik Disini untuk berlangganan artikel terbaru Izmild Blog GRATIS melalui email.
No comments:
Post a Comment