Tuesday, September 1, 2009

Gaya menulis

Menulis dapat menjadi sesuatu yang mengasyikan sekaligus juga tantangan. Mengasyikan karena semakin sering menulis semakin banyak inspirasi yang muncul dan dituangkan ke dalam tulisan. Permainan kata-kata dan kalimat merupakan keasyikan tersendiri.
Tantangan karena semakin dalam tulisan semakin kita ingin mendapatkan ide baru yang lebih berbobot.

Kedua hal ini yaitu mengasyikan dan tantangan merupakan perpaduan antara kesenangan dan kecerdasan yang dapat membentuk seseorang menjadi penulis yang handal.
Karena sejauh apapun pengetahuan dan kemampuan seseorang tanpa diimbangi rasa kesenangan dalam menulis saya kira akan sulit dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas dengan gaya/karakter tulisan yang alami dan khas. “Rasa bahasa” inilah yang menjadikan suatu tulisan memiliki ruh seperti halnya sebuah lukisan.

Contoh yang terdekat adalah blogger lokal seperti Tika banget dan Budi Putra. Ke dua blogger ini memiliki gaya tulisan yang sangat berbeda dengan gayanya masing-masing yang khas. Coba kita simak sebagian dari gaya tulisan Tika dan Budi Putra.

“… Pekerjaan pengemis bukan barang baru. Di setiap peradaban jaman dan kisah setiap pelosok negara, selalu ada sempilan sosok pengemis yang melengkapi cerita. Dari kutipan setiap roman cinta sampai peperangan antara dua kubu, pengemis selalu jadi bumbu penyeimbang gambaran kehidupan level atas dan citra tentang ndak meratanya sosial ekonomi di wilayah tersebut. Untuk kisah-kisah ideal dan utopia, maka selalu disebut bahwa, “Tidak ada pengemis di daerah itu. Karena pemimpinnya adil dan bijaksana”. Biasanya begituh.. Kalo ternyata ndak begituh, ya maap maap.. Sayah kan bukan pemerhati sastra dan sejarahwan dunia…”
( http://tikabanget.com/2009/04/19/para-pengemis-kreatif-ituh/ )

“… Ini adalah pertanyaan yang keliru, sehingga akan menghasilkan jawaban yang keliru juga. Bagaimana mungkin memposisikan dua hal yang sesungguhnya tak perlu dipertentangkan?
Media arus utama (mainstream media) jelas berfungsi mewartakan berita-berita terbaru, eksklusif, resmi dan terkadang dengan penulisan yang dalam (in-depth), sementara blog adalah media personal yang menulis hal-hal yang unik, ringan, pendek dan biasanya spesifik, tetapi dengan pandangan yang sangat personal…” ( http://budiputra.kompasiana.com/2008/10/09/media-arus-utama-versus-blog/ )

Contoh kedua tulisan di atas merupakan contoh dari begitu banyak blogger Indonesia yang menjadi penulis bagi blognya sendiri-sendiri dan tentu saja dengan gaya tulisannya masing-masing.

Bagaimana dengan gaya tulisan saya dan anda…?

Bila artikel ini bermanfaat untuk anda, silahkan Klik Disini untuk berlangganan artikel terbaru Izmild Blog GRATIS melalui email.

No comments:

Mengembalikan jati diri bangsa

"Kini saatnya kita mengembalikan jati diri bangsa demi mewujudkan cita-cita luhur membangun negeri yang makmur dan sentosa. Ayo blogger Indonesia kita sukseskan kontes SEO mengembalikan jati diri bangsa!"